Ternyata aplikasi gratis yang memiliki iklan di dalamnya diketahui berbahaya bagi privasi kita pemiliki smartphone dan hal ini tidak hanya berlaku bagi aplikasi gratis di Android saja, tetapi juga di berbagai platform mobile lainnya, termasuk iOS. Lalu seperti yang dikutip dari BGR, para peneliti dari North Carolina State University, AS, menemukan kalau aplikasi mobile yang memiliki ads/iklan di dalamnya, memiliki resiko keamanan yang sangat tinggi. Sebuah tim yang melakukan studi pada 100,000 apps dari Google Play menemukan kalau lebih dari separuh aplikasi yang mereka coba memiliki 'ad libraries', sementara 297 di antaranya memiliki 'ad libraries jahat' yang dapat mendownload dan menjalankan kode-kode khusus dari server lain. Para peneliti tersebut juga menemukan lebih dari 48,000 apps yang mereka teliti dapat melacak posisi melalui GPS, sementara yang lainnya dapat mengakses data panggilan, nomor telepon dan daftar mengenai aplikasi apa saja yang terdapat di dalam handphone yang dimiliki oleh seseorang.
Dr. Xuxian Jiang, seorang asisten professor dari ilmu komputer di NC State mengatakan:
"Kode yang didownload dari Internet adalah sesuatu yang merisaukan karena kode tersebut bisa mengandung banyak hal [...] contohnya kode tersebut bisa saja melancarkan serangan 'root exploit' untuk mengambil alih telepon kalian -- seperti yang belum lama ditemukan pada malware Android, RootSmart. Untuk membatasi resiko seperti ini, kita perlu untuk membatasi ad libraries dari aplikasi dan memastikan kalau mereka tidak memiliki permissions yang sama. Metode yang sekarang dipakai untuk menambahkan ad libraries dalam aplikasi mobile tentu membuat kemudahan tersendiri bagi developer aplikasi, tetapi hal ini seperti pisau bermata dua, yang dapat digunakan oleh developer nakal untuk melanggar privasi dan keamanan pada smartphone. Solusi yang paling baik adalah bila Google, Apple dan penyedia platform mobile lainnya melakukan langkah awal untuk memberikan mekanisme pencegahan yang efektif."
No comments:
Post a Comment